Mall di Kota Bandung, Cek Mana Saja yang Masih ‘Hidup’ – Sudah bukan rahasia jika masyarakat Indonesia gemar menghabiskan waktu di mall. Demikian halnya pula saat berkesempatan mengunjungi kota yang baru. Umumnya opsi teratas untuk eksplorasi tempat baru adalah membeli oleh-oleh di pusat perbelanjaan.
Sehingga tidak mengherankan mall di kota Bandung banyak dikunjungi pelancong dari kota lain. Seperti Jakarta, Bogor, Bekasi, Tangerang, Purwakarta, Subang, Garut, Tasikmalaya, Sukabumi, dan banyak lagi. Bagi penggemar belanja tentu saja mall dari tempat lain merupakan spot wajib untuk dikunjungi.
Kota Kembang sendiri mempunyai cukup banyak pilihan pusat perbelanjaan. Mulai dari yang terletak di pusat kota, berukuran besar, berdesain mewah, bahkan di pinggiran sekalipun. Mari cek mana saja pusat perbelanjaan yang masih ‘hidup’ selama masa pandemi.
Deretan Mall Bandung Berpredikat Termewah Nan Megah
Tanah Pasundan sudah sangat terkenal sebagai pusatnya tempat wisata. Hal tersebut berbanding lurus dengan adanya fasilitas belanja di pusat kota. Pengembang bisnis perbelanjaan di Jawa Barat mempertimbangkan sejumlah hal untuk kemajuan sektor retail.
Bandung setiap harinya selalu menjadi tujuan warga luar kota, seperti Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Semarang, Medan dan banyak lainnya. Kedatangan mereka bukan hanya untuk menikmati panorama di kota kembang. Tetapi banyak pula yang hendak berbelanja sejumlah produk fashion untuk di jual kembali.
Paris Van Java (PVJ), hampir 90% orang pernah mendengar nama tersebut. Bandung memang Parisnya tanah Jawa. Selain itu PVJ merupakan mall yang usiannya cukup tua. Pusat perbelanjaan yang terletak di Jalan Sukajadi ini terbilang banyak dikujungi masyarakat. Tujuan utamanya sudah jelas untuk berbelanja, tersedia deretan pertokoan dengan brand ternama.
Selain bisa berbelanja, pengunjung juga dapat menikmati keindahan kebun gantung dengan bunga-bunga nan cantik. Skyfield merupakan kebun gantung cantik yang menjadi fasilitas PVJ. Masih ada pula arena permainan ice skating satu-satunya di Bumi Gemahripah.
Trans Studio Mall (TSM), pusat perbelanjaan selanjutnya yang terbilang mewah dan megah. Sesuai namanya mall ini memang salah satu satu cabang milik Trans Corp. Sebab Trans juga membuat dengan nama yang sama di Cibubur, Bekasi, Bali, dan Makassar. Tempat ini bukan seperti mall pada umumnya, karena sekaligus dibangun taman bermain indoor.
Fasilitas TSM terbilang lengkap, sehingga bisa memanjakan pengunjung dengan berbagai kebutuhan mereka. Bagi mereka yang datang dari luar kota dapat pula menginap di fasilitas penginapan dalam mall. Pasalnya Trans Studio Mall menyediakan hotel berbintang, berbagai restoran mewah, bahkan lokasi gedung serbaguna untuk pernikahan. Lokasinya berada di JL Gatot Subroto No 289, Cibangkong, Batununggal.
Pusat Perbelanjaan Menyatu dengan Alam Pasundan
Pusat perbelanjaan yang menyatu dengan alam pertama kalinya ada di Bandung. Konsep ini berbeda dari mall-mall di sejumlah kota terdekat seperti di Cimahi, Subang, Tasikmalaya, Purwakarta, Sukabumi, Garut, dan lainnya. Bukan Kota Kembang namanya jika tidak terus menghasilkan ide-ide kreatif.
Cihampelas Walk (Ciwalk), merupakan surganya para penggemar belanja. Mall ini berlokasi di Jl Cihampelas No 160, Cipaganti, Coblong. Didalamnya terdapat banyak brand-brand terkenal sekaligus restoran dengan konsep unik. Pengunjung yang datang tidak hanya bisa memuaskan hasrat berbelanja di dalam gedung.
Pasalnya ciwalk mengusung konsep eco green di atas lahan seluas 3.5 hektar. Setiap harinya selalu ada panggung hiburan seperti band indie. Jajaran pertokoan terlihat hijau berkat pohon-pohon pinus yang tumbuh terawat. Umumnya pengunjung datang untuk hangout dengan teman atau keluarga. Termasuk populer dikalangan turis domestik dan internasional.
Braga Citywalk, mall di Jl Braga merupakan pusatnya anak-anak muda menghabiskan waktu. Bisa dikatakan inilah area super hits di tanah Pasundan. Lokasinya mempunyai keunikan sendiri, yaitu perpaduan antara gaya vintage dengan modern. Anda bisa berbelanja sekaligus melihat sentuhan tempoe doeloe.
Mall Luar Pusat Kota Pasundan Tidak Kalah Mewah
Bandung Trade Centre (BTC), termasuk pusat perbelanjaan di Kota Bandung yang terkenal untuk pusat grosir fashion. Sehingga cukup banyak pengunjung yang dari kota Jakarta, Bogor, Bekasi, Tangerang, Yogyakarta, hingga Surabaya. Secara khusus untuk membeli kebutuhan bisnis pakaian di kota asal masing-masing.
BTC telah berdiri cukup lama tepatnya 18 tahun, selama perjalanannya terus melakukan inovasi agar tidak kehilangan pengunjung. Pusat perbelanjaan merupakan yang pertama mengkhususkan diri sebagai pusat fashion. Meski demikian lokasinya tetap nyaman dikunjungi bersama keluarga. Lantaran semua fasilitas tersedia, mulai dari kebutuhan belanja pakaian, jajanan kuliner, hingga hiburan.
Kebanyak pengunjung datang ke BTC karena mengakui harga jual barang-barang fashion lebih miring. Bukan hanya itu saja, mall selalu memajang model-model yang sedang tren. Sehingga menjadi pilihan cerdas berbelanja ketimbang merogoh kantong dalam-dalam di factory outlet.
Miko Mall Kopo, letaknya di Jl Kopo Cirangrang no 599 tepatnya sebelah selatan kota kembang. Pusat perbelanjan ini otomatis menjadi yang terbesar di pinggiran kota. Terdiri atas 4 lantai yang ditempati tenant-tenant besar lokal maupun internasional.
Berhubung berada di lokasi perumahan mewah seperti Kopo Permai, Taman Kopo, pusat industri Trisenta, Trimas, dan Hirota. Jadilah Miko Mall tidak pernah sepi pengunjung, terlebih akses langsung ke jalur tol Purbaleunyi. Semakin menghubungkan antara Bandung, Soreang, Ciwidey, dan Pangalengan. Cukup berkendara 200 meter dari pintu tol ke pusat perbelanjaan.
Mall Sepi Pengunjung Hingga Diiklankan Pemilik
Ujung Berung Town Square (Ubertos) merupakan mall di kota kembang yang ramai disebut hampir mati. Bahkan di media sosial seperti Facebook telah ramai hasil tangkapan layar terkait iklan di jualnya Ubertos. Kabar tersebut semakin kuat, dikala Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Hadiyanto Lie, membenarkan kabar tersebut.
Ketua APPBI menyebutkan Ubertos akan dijual lantaran jumlah pengunjung hanya mencapai 10 hingga 15 persen. Persentase itu jelas jauh dibawah ekspektasi pengelola mall yang mengharapkan setidaknya 50% pengunjung. Minimnya pengunjung dalam kota Bandung, seolah menutup harapan para warga luar kota akan datang seperti Cimahi, Subang, Tasikmalaya, Sukabumi, Cianjur, dan Purwakarta.
Penyebab yang mendasari kurangnya antusiasme masyarakat terhadap Ubertos, lantaran kurang lengkapnya fasilitas dan tempat hiburan. Masyarakat Indonesia menurut Ketua APPBI memiliki kecenderungan menganggap pusat perbelanjaan sebagai sarana hiburan. Sehingga mengekspektasikan sejumlah opsi hiburan seperti bioskop, tempat bermain, hingga pusat kuliner. Tujuannya agar tidak melulu datang untuk sekedar berbelanja saja.
Sementara itu, berdasarkan iklan dari agen pengelola yang akan menjual Ubertos. Dijelaskan bahwa mall memulai penawaran harga diangka Rp 450 miliar dan bisa nego. Luas bangunannya sendiri adalah 26.010 mtr dan mempunyai 4 lantai. Dengan lahan parkir mampu menampung hingga 500 mobil sekaligus 1000 motor. Mall dilengkapi pula 5 ruang toilet pria dan 5 ruang toilet wanita, dengan dua lift.
Syarat Pergi ke Pusat Perbelanjaan PPKM Level 3
Saat ini Bandung telah memasuki level 3 PPKM, sehingga mall atau pusat perbelanjaan telah di buka. Relaksasi demikian tentu disambut baik, terlebih bagi pelaku usaha retail yang bisa menerima pengunjung hingga 50 % kapasitas. Walau jam operasional mall masih tergolong singkat, yaitu mulai pukul 10.00 hingga 20.00 WIB.
Pengunjung mall juga wajib menggunakan aplikasi Peduli Lindungi untuk memudahkan pemeriksaan vaksinasi. Sementara itu anak berusia dibawah 12 tahun masih belum bisa mengunjungi pusat perbelanjaan di Bandung. Sepertinya aturan tersebut juga berlaku pada sejumlah kota besar layaknya Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bogor, dan lainnya.
Bagi pengunjung mall yang belum mendapatkan jadwal vaksinasi Covid-19. Wajib membawa surat dokter yang menyatakan sehat, sekaligus hasil tes antigen negatif. Pusat perbelanjaan membolehkan restoran menyediakan tempat makan di lokasi. Dengan catatan tidak melebihi 20% kapasitas tempat makan dan maksimal 30 menit. Demikianlah pembahasan seputar mall di kota pasundan, manakah yang sudah pernah Anda kunjungi?